Bursa tiket pesawat.... paling murah....
Dimulai dengan Bissmillaah....


SELAMAT DATANG ... ... ...

Kami melayani:
- Pemesanan tiket pesawat secara Online
- Menerima pendaftaran untuk menjadi agen penjualan tiket pesawat & pulsa elektrik

Sabtu, 28 Januari 2012

Pacific Royale, Pendatang Baru Semarakkan Langit Indonesia


 LANGIT Indonesia bakal lagi semarak. “Burung besi” baru bernama Pacific Royale Maret mendatang mulai terbang mengitari sebagian wilayah udara nusantara.
Kepastian itu diungkapkan Presiden Direktur Pacific Royale Samudra Sukardi ketika menghadiri seminar penerbangan bertema “Mengantar Industri Penerbangan Indonesia Menuju Kelas Dunia” di Hotel Sultan, Jakarta (Rabu 25/1).
Jika tidak ada halangan pesawat Pacific Royale Airways melakukan penerbangan perdana pada 1 Maret 2012. Setelah mengantungi Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP), operator itu telah mendapatkan 81 izin rute dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Airline yang fokus di layanan penerbangan maksimum (full services) itu telah menginvestasikan dana US$60 juta sebagai tahap awal. Dari jumlah itu, sebanyak US$ 40 juta untuk pengadaan 10 pesawat dan US$ 20 juta untuk pembelian avtur dan pembiayaan operasional.
Samudra Sukardi mengungkapkan pihaknya menanti proses Air Operator Certificate (AOC) yang baru saja memasuki tahap tiga. Selanjutnya proses demo evakuasi dan proving flight.
Pihaknya juga akan mendatangkan empat pesawat pada Februari-April 2012, yakni dua Fokker F-50 dan Airbus A320-200. Samudra mengatakan dari 81 izin rute yang sudah didapat sekitar 30% di antaranya adalah rute ke luar negeri (internasional) dan sisanya penerbangan domestik.
Penerbangan internasional untuk tahap awal dengan Airbus A320 dan ke depan dengan Airbus A330 yang dijadwalkan datang pada akhir 2012. Sementara Fokker F-50 untuk melayani rute domestik, terutama sebagai pengumpan (feeder).

http://infopenerbangan.com/12/01/25/pendatang-baru-semarakkan-langit-indonesia

"Delay Pesawat Tidak Selalu Salah Maskapai"

MASKAPAI penerbangan domestik tengah menjadi sorotan lantaran sering menunda waktu keberangkatan. Kesalahan dikatakan tidak selalu terletak pada maskapai bersangkutan.

General Manager Singapore Airlines David Lau menyatakan, seringnya terjadi
keterlambatan (delay) kedatangan maupun keberangkatan pesawat tak bisa sepenuhnya menjadi kesalahan penerbangan domestik. Beberapa unsur turut mendukung ketepatan jadwal penerbangan.

"Tidak selalu keterlambatan adalah salah pesawatnya, bisa juga karena tingkat kepadatan bandara," tuturnya usai acara “Bincang-bincang Informal Awal Tahun Bersama Singapore Airlines” Waroeng Kita, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta, Rabu (18/01/2012). "Saat satu bandara penuh, maka tidak memungkinkan untuk pesawat tersebut landing. Karena itu, ia (pilot-red) harus menunggu izin landing lalu lintas bandara tersebut," lanjutnya.

Selain itu, menurutnya, penyebab delay antara lain bisa karena adanya sistem yang terganggu. "Tidak ada sistem penerbangan yang sempurna. Saat pengecekan, sangat mungkin ada beberapa masalah teknik pesawat yang harus diperiksa lebih lanjut sehingga penerbangan terpaksa ditunda. Lebih baik terlambat asal selamat, bukan?" tukasnya.

David mengakui, hampir semua maskapai di berbagai negara dan bandara pasti pernah mengalami keterlambatan. "Ini adalah persoalan yang sangat umum dan biasa terjadi. Hal ini hanya menunjukkan bahwa tidak ada penerbangan yang sempurna," tutupnya.

(Okezone)
http://infopenerbangan.com/12/01/19/delay-pesawat-tidak-selalu-salah-maskapai

Sriwijaya Air Bagi ‘Doorprize’ Imlek

Menyambut Hari Raya Tahun Baru Imlek 2563, Sriwijaya Air akan bagi-bagi doorprize di pesawat udara. Acara yang telah menjadi tradisi event Sriwijaya Air tersebut berupa undian tiket pesawat gratis pergi pulang (return ticket) pada rute yang sama saat pelanggan menerbangi rute tersebut. Acara ini akan diadakan pada tanggal penerbangan 23 Januari 2012 di rute tertentu.

Sejumlah rute tersebut adalah, Jakarta – Jambi PP (2x), Jakarta – Pontianak PP (5x), Jakarta – Palembang PP (3x ), Jakarta – Pangkal Pinang PP (6x), Pangkal Pinang – Palembang (2x), Jakarta – Tanjung Pandan PP (3x), Jakarta – Tanjung Pinang PP (1x), Jambi – Batam (1x) dan Jakarta – Singapore PP (1x).

Jumlah total frekuensi penerbangan adalah 47 kali penerbangan. “Ini adalah bentuk apresiasi untuk pelanggan yang merayakan tahun baru imlek,” tutur Senior Manager Corporate Comunication Sriwijaya Air, Agus Soedjono.

Agus berharap kemeriahan tahun baru imlek menjadi semakin semarak karena acara undian tersebut. Adapun mekanisme pengundian tiket tersebut adalah melalui pengumpulan boarding pass pelanggan dalam satu penerbangan, dan disaksikan bersama-sama oleh seluruh pelanggan yang terbang pada saat itu.


(Suara Pembaharuan)

Kamis, 26 Januari 2012

Garuda Indonesia's Early Bird Fare Offers - Starts Tomorrow

We are pleased to inform you that Garuda Indonesia's first Early Bird Fare Offers for 2012 starts tomorrow, and you can find exclusive fares for many domestic routes for your next travel.

Book anytime from tomorrow until February 7th, 2012 and get these exclusive online fares.
These fares are valid for travel between April 1st and June 15th, 2012.

Exclusive "Early Bird" Domestic Fares
Jakarta - Palembang Return from RP 604,000
Jakarta - Solo Return from RP 604,000
Surabaya - Makassar Return from RP 879,000
Jakarta - Denpasar Return from RP 974,000
Jakarta - Medan Return from RP 1,249,000

Seats are limited

*Terms & Conditions Domestic fares include taxes and insurance.
All fares are in IDR and for return travel.
The Visa or MasterCard cardholder who reserved the tickets needs to be part of the travelling party.
Travel must be within a single period (1 April - 15 June, 2012).

Rabu, 11 Januari 2012

ATURAN TIKET BATAVIA

Sehubungan dengan banyaknya yang bertanya seputaran refund batavia, yang sebenernya udah tertera dengan jelas di setiap tiket Batavia itu sendiri, akhirnya, saya copas aja disini, semoga membantu ya...
PEMBATALAN / REFUND : 1. Semua tiket Batavia-air dapat diuangkan, re-booking atau up-grade selama tiket masih berlaku sesuai aturan pembatalan yang telah ditetapkan dan hanya dapat dilakukan di kantor perwakilan Batavia-air. 2. Wajib melampirkan tiket dan copy ID card yang masih berlaku dan proses refund tiket 14 hari sejak tanggal diproses. INFANT / BAYI : 1. Masa berlaku tiket mengikuti aturan tiket dewasa / orang tua bayi, maksimal usia bayi ≤ (kecil atau sama dengan) 23 bulan 2. Bayi usia ≤ (kurang dari) 3 bulan diwajibkan menyertakan surat keterangan dokter. KETENTUAN PEMBATALAN-REFUND : 1. < (kurang dari) 2 jam sebelum keberangkatan, biaya pembatalan (CF) 95% dari tarif dasar. 2. 2 jam – < 24 jam sebelum keberangkatan, biaya pembatalan (CF) 85% dari tarif dasar. 3. 24 jam - < 48 jam sebelum keberangkatan, biaya pembatalan (CF) 75% dari tarif dasar. 4. 2 hari - < 7 hari sebelum keberangkatan, biaya pembatalan (CF) 50% dari tarif dasar. 5. ≥ (lebih dari) 7 hari sebelum keberangkatan, biaya pembatalan (CF) 25% dari tarif dasar. KETENTUAN RE-BOOKING/UP-GRADE : 1. < (kurang dari) 2 jam, (CF) 95% dari tarif dasar + selisih tarif tiket yang tersedia. 2. 2 jam – < 24 jam , (CF) 85% dari tarif dasar + selisih tarif tiket yang tersedia. 3. 24 jam - < 48 jam, (CF) 75% dari tarif dasar + selisih tarif tiket yang tersedia. 4. > (lebih dari) 2 hari, (CF) 50.000.- IDR + selisih tarif tiket yang tersedia. *** Aturan dan ketentuan ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. SUMBER; E-TICKET BATAVIA

Selasa, 10 Januari 2012

Ibu Hamil Sebaiknya Tidak 'Terbang'

Ibu-ibu yang sedang hamil sebaiknya tidak bepergian dengan menggunakan pesawat terbang karena akan berisiko terhadap keselamatan dan keamanan ibu dan juga bayi yang dikandungnya.

"Karena pada saat di atas pesawat, tekanan udara bisa berubah-ubah, itu bisa mempengaruhi kontraksi kandungan," ungkap dr Lisda Ulyahairlika, dokter jaga di Poliklinik Bandara Sepinggan Balikpapan, Sabtu (7/1/2012).

Meski tidak ada larangan mutlak bagi wanita hamil yang ingin menggunakan transportasi udara, namun pihak Poliklinik Bandara Sepinggan kerap diminta surat Laik Terbang.

"Maskapai-maskapai penerbangan juga tidak ingin ambil resiko, karena itu wanita hamil diminta surat keterangan layak terbang," papar wanita berjilbab ini.

Jika kondisi fisik wanita hamil tersebut dianggap sehat, maka pihak Poliklinik Bandara Sepinggan akan mengeluarkan surat Laik Terbang.

Menurutnya, wanita hamil masih diperbolehkan terbang jika usia kandungannya di atas 36 minggu. "Itu untuk kehamilan pertama, tapi kalau kehamilan kedua minimal 32 minggu," jelasnya.

Namun, setiap maskapai penerbangan memiliki kebijakan yang berbeda-beda.

"Contohnya (maskapai) Garuda, mereka menetapkan usia kandungan minimal 32 minggu ke atas," tuturnya. "Bagusnya sih tidak usah terbang walaupun boleh," tambahnya.

Klinik Bandara yang terletak tidak jauh dari pusat informasi bandara ini, siap melayani penumpang pesawat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

"Klinik ini memang khusus untuk melayani penumpang pesawat, memantau kesehatan ibu hamil, bayi maupun penumpang yang sakit," jelasnya.

Tidak hanya itu, urusan pengangkutan jenazah juga harus mendapat izin dari klinik bandara.

"Karena untuk pengangkutan jenazah ada prosedurnya, seperti kelayakan peti jenazah dan penanganan jenazah, karena jenazah harus steril jangan sampai ada penyakit yang bisa menular kepada penumpang lain," tandasnya.


(Tribunnews)

Kemenhub : Mandala Harus Terbang Sebelum 15 Februari

Maskapai penerbangan PT Mandala Airlines diberi tenggat hingga pertengahan Februari mendatang oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk dapat segera beroperasi. Alasannya, proses pemberian kelaikan pesawat milik Mandala kini memasuki tahap akhir.

Direktur Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Diding S Sunardi mengatakan, tenggat diberikan sampai 15 Februari 2012. Saat ini Kemenhub telah menyelesaikan proses inspeksi kelaikan dua pesawat Airbus A320. “Kedua pesawat tersebut berada di Bandara Changi, Singapura. Kini penerbitan Air Operator Certificate( AOC) dalam proses finalisasi,” kata Diding di Jakarta.

Dia mengungkapkan, proses penerbitan AOC sudah memasuki tahap tiga atau final, yakni dengan melakukan evaluasi atas dokumen dan prosedur terkait administrasi. Dengan demikian, dalam waktu tidak lama AOC bisa diterbitkan. “AOC sudah fase tiga atau sudah finalisasi.Kami beri kesempatan sampai 15 Februari 2012 bagi Mandala untuk terbang. Kalau tidak mampu terbang, ya dicabut. Jadi, sekarang mereka harus concern soal waktu ini,”ungkapnya.

Dihubungi secara terpisah, Manajer Investasi Saratoga Capital Devin Wirawan, mewakili Mandala Airlines, mengatakan bahwa pihaknya siap terbang sesuai tenggat yang ditetapkan pemerintah. Mandala kini tinggal menunggu terbitnya AOC sebagai landasan untuk beroperasi kembali.
“Kini kami memang tengah menunggu AOC. Kalau pemerintah bilang 15 Februari, ya kami akan laksanakan. Kami siap,” ujar Devin saat dihubungi melalui telepon.

Mengenai kesiapan armada, Devin mengatakan bahwa Mandala akan mengikuti ketentuan UU) No 1/2009 tentang Penerbangan, yakni harus memiliki 10 pesawat dengan lima di antaranya berstatus milik.“Sekarang sudah dua unit Airbus A320 yang segera tiba di Indonesia begitu AOC terbit. Kalau sekarang di Indonesia akan timbul biaya parkir,”katanya.

Adapun rute penerbangan Mandala tidak akan berbeda jauh dengan rute sebelumnya. Mandala Airlines pernah menerbangi 16 rute domestik dan empat rute internasional, di antaranya Singapura. Namun karena pesawatnya masih sedikit, untuk sementara Mandala akan terbang terbatas atau belum semua rute diterbangi dengan prioritas Singapura.

Seperti diketahui,Mandala segera beroperasi lagi setelah masuknya beberapa investor baru. Saratoga Group, perusahaan milik Sandiaga Uno, menguasai 51 persen saham Mandala. Saratoga menjadi investor keuangan,sedangkan Tiger Airways selaku investor strategis. Tiger Airways memiliki 33 persen, sedangkan sisanya dimiliki kreditor konkuren dan pemegang saham lama.

(Okezone)

Citilink Bulan Ini Dapatkan SIUP

Rencana PT Garuda Indonesia Tbk untuk memisahkan salah satu unit bisnisnya, Citilink menjadi perusahaan yang berdiri sendiri tahun ini nampaknya bakalan mulus.

Pasalnya regulator penerbangan telah memberikan sinyal akan menurunkan Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) bagi Citilink. "Usulan rencana bisnis yang terakhir sudah kami terima dan sudah lengkap. Kami hanya menunggu bukti  setoran modal awal diberikan, setelah itu SIUP akan ditandatangani. Mungkin bulan ini SIUP sudah keluar," kata Plt Direktur Angkutan Udara kementerian Perhubungan, Djoko Murjatmodjo di Jakarta, akhir pekan lalu.

Bila mendapatkan SIUP, langkah penerbangan dengan layanan murah ini  semakin mudah untuk spin off dari Garuda.

Sementara  Direktur Keuangan Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan menyatakan pihaknya telah  melakukan semua persyaratan. Semua tinggal dikirimkan ke Kemenhub. 

Spin off Citilink menjadi salah satu target kinerja Garuda tahun ini. Untuk itu, unit bisnis Garuda ini harus memiliki SIUP dan AOC (Air Operate Certificate) sendiri. Dengan AOC, maka Citilink akan memiliki nomor register pesawat sendiri, selama ini registernya masih terdaftar bareng Garuda.

Hingga Januari ini, Citilink telah mengoperasikan sebanyak unit 10 pesawat yaitu Boeing 737-300 dan Airbus A320. Pada 2012 akan dioperasikan 19 pesawat.
Kabarnya, Garuda  akan menyiapkan modal dasar Rp 1,72 triliun untuk Citilink. Modal itu berupa berupa lima unit pesawat B 7373-300 dan setoran tunai sekitar  Rp 430 miliar.


(Tribunnews,)
http://infopenerbangan.com/12/01/08/citilink-bulan-ini-dapatkan-siup

Daftar Maskapai Paling Sering Telat, Lion Air 'Juara' Pertama


Kementerian Perhubungan mengeluarkan daftar maskapai penerbangan komersil penerbangan seringkali terlambat alias delay dari jadwal penerbangan yang seharusnya. Dari enam maskapai penerbangan utama, maskapai mana yang paling sering telat?

Berdasarkan data Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara yang diperoleh detikFinance, Senin (9/1/2012), pada periode Januari-November 2011 maskapai yang paling sering terlambat adalah Lion Air dengan angka ketepatan waktu penerbangan (on time performance/OTP) rata-rata sebesar 66,78%.

Setelah Lion Air, sepanjang Januari-November 2011 maskapai yang paling sering terlambat penerbangannya adalah Merpati Airlines dengan angka ketepatan waktu 68,43%.

Kemudian diikuti dengan Sriwijaya Air dengan angka ketepatan waktu 69,87%, lalu Indonesia Air Asia dengan angka ketepatan waktu 71,09%, dan Batavia Air dengan angka ketepatan waktu 72,08%. Dalam data tersebut, maskapai yang paling tepat waktu adalah Garuda Indonesia dengan angka ketepatan waktu rata-rata teratas yakni 84,36%.

Selain itu, Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara juga mengeluarkan data maskapai yang paling sering melakukan pembatalan penerbangan. Selama periode Januari-November 2011 lalu maskapai yang paling sering membatalkan penerbangannya adalah:

1. Merpati Nusantara Airlines dengan angka rata-rata 9,21% penerbangannya dibatalkan.
2. Sriwijaya Air (4,11%)
3. Garuda Indonesia (0,82%),
4. Lion Air (0,73%),
5. Batavia Air (0,54%)
6. Air Asia (0,16%).


Seperti diketahui, untuk mengurangi delay atau keterlambatan penerbangan, Kementerian Perhubungan telah memberlakukan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No.77/2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut, diantaranya soal kompensasi tunai bagi maskapai yang delay lebih dari 4 jam kepada setiap penumpangnya.

(detiknews,)

Merpati Dideadline Setahun


 Perusahaan penerbangan nasional plat merah, PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), dideadline setahun untuk ditutup atau terus beroperasi. Asal tidak rugi secara operasional, Merpati dijamin tidak akan ditutup. Namun, jika selama setahun ke depan mengalami kerugian, maka nama Merpati akan tinggal kenangan

Penegasan itu diungkapkan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, kepada wartawan di kediamannya kawasan Ketintang Baru Surabaya, Minggu (8/1). Dahlan menceritakan terkait keinginan karyawan Merpati yang memilih harus kerja keras memperpanjang hidup maskapai plat merah itu.

Menanggapi keinginan karyawan itu, Dahlan juga meminta hasil kerja keras karyawan sebagai bukti Merpati masih bisa hidup. "Pokoknya secara operasional tidak rugi," kata Dahlan.

Kalau masih rugi, lanjutnya, asal bukan di segi operasional. Misalnya bunga yang masih tinggi ditambah beban masa lalu itu masih bisa diterima. Lagipula, dana pemerintah sebesar Rp 561 miliar yang digunakan untuk menginjeksi Merpati belum tentu berhasil.

Bahkan, dalam kesempatan beberapa waktu lalu, Dahlan sempat mengutarakan, dana sebesar itu lebih baik dimanfaatkan untuk membeli lahan sawit. Pembelian lahan sawit dinilai lebih berprospek ketimbang kelangsungan hidup Merpati. "Nggak ada jaminan, dengan uang itu merpati bisa hidup," terangnya.

Kalau setiap karyawan Merpati mendapat lahan sawit 2 hektar saja, lanjutnya, itu bisa menjadi tolok ukur kesejahteraan karyawan. "Tapi mereka (karyawan, Red) yakin, dengan kerja keras Merpati bisa hidup. Ya sudah, kita tinggal menunggu hasilnya setahun ke depan," pungkasnya.

Sebelumnya Menteri BUMN Dahlan sempat mengeluarkan statemen mengejutkan dengan mengusulkan untuk menutup Merpati. Pasalnya, menurut Dahlan, setelah disuntik dana oleh pemerintah sampai kini tidak banyak perubahan.

Usulan itu juga disampaikan Dahlan dalam rapat bersama manajemen dan komisaris maskapai plat merah itu akhir pekan lalu. Komisaris Utama Merpati M. Said Didu yang juga hadir dalam rapat tersebut mengatakan, manajemen masih percaya Merpati bisa berkembang.

Seperti diketahui, sampai saat ini PT Merpati Nusantara Airlines masih terlilit berbagai utang. Maskapai plat merah tersebut memang diakui masih mengalami 'pendarahan' di sektor keuangannya.

Terakhir problem serius muncul saat Pertamina menghentikan pasokan avtur ke Merpati di Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Hasanuddin Makassar. Pertamina  minta manajemen Merpati segera menyelesaikan utangnya dulu sebelum avtur dikucurkan kembali. Jumlah utang Merpati ke Pertamina dari 2006 sampai sekarang mencapai Rp 550 miliar.

Saat itu Komisaris Utama Merpati Said Didu, mengakui penghentian avtur tersebut adalah dampak dari ketidaksehatan finansial Merpati yang belum diselesaikan secara tuntas. Mantan Sekretaris Kementerian BUMN ini mengatakan, harus ada langkah dari pemegang saham untuk menyelesaikan utang-utang Merpati tersebut. "Langkah yang dilakukan adalah melalui suntikan modal dan penyelesaian utang ke BUMN dan utang Merpati ke pemerintah," ujarnya.

Tampaknya tak hanya ke Pertamina, Merpati juga mempunyai utang ke Garuda sebesar Rp 330 miliar. Krisis keuangan yang dialami maspakai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines dinilai telah mencapai titik kritis.

Bukan itu saja, perusahaan ini juga tidak sehat dalam strategi perusahaan. "Sudah saatnya dipertanyakan masihkah keberadaan Merpati dibutuhkan," kata Analis penerbangan, Alvin Lie, belum lama ini.

Alvin mengatakan, kesulitan keuangan Merpati merupakan penyakit menahun perusahaan ini. Merpati telah beberapa kali mendapat bantuan dana dari pemerintah. Pada 2010, setengah dari permintaan Merpati senilai Rp 600 miliar disetujui pemerintah.

Tahun sebelumnya, Merpati juga memperoleh kucuran anggaran Rp 450 miliar dari Rp 1,1 triliun yang diajukan. "Suntikan itu habis digunakan membayar utang maupun gaji pegawai," kata Alvin. Paruh pertama 2011, Merpati juga mendapat tambahan dana lebih dari Rp 500 miliar melalui APBN Perubahan. Saat ini, dana itu belum dikucurkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan.

Dari aspek manajemen perusahaan, Alvin berpendapat, Merpati tidak mampu membeli pesawat baru. Solusinya, manajemen menempuh jalur sewa pesawat. Tapi upaya itu dinilai Alvin mendapat berbagai kendala. Mantan legislator DPR RI dari F PAN ini mengatakan, kemampuan keuangan memojokkan Merpati sehingga tak punya pilihan lain dalam pengadaan pesawat.

Merpati hanya bisa melakukan pengadaan pesawat MA-60 buatan Cina yang memberi sistem pembayaran amat ringan dan kompetitif. Alvin mengatakan, tahun lalu, Merpati sudah memperoleh keringanan utang melalui restrukturisasi utang oleh lessor. dtf, wsp

Utang Merpati

Pertamina                  Rp 550 miliar.

Garuda                       Rp 330 miliar

Armada Merpati per 1 Januari 2011

•             1 Boeing 737-500

•             2 Boeing 737-400 (Merpati akan menerima 6 Boeing 737-400 bekas Garuda)

•             1 Boeing 737-200

•             7 Boeing 737-300 (Merpati akan menerima 4 Boeing 737-300 bekas Indonesia AirAsia)

•             13 Xian MA60  (2 pesawat baru mengalami kecelakaan)

•             2 Fokker-100 (PK-MJC,PK-MJD)

•             10 CASA C 212

•             8 DHC-6 (akan digantikan oleh N-219)

(Surabaya Post Online, )
http://infopenerbangan.com/12/01/10/merpati-dideadline-setahun