Bursa tiket pesawat.... paling murah....
Dimulai dengan Bissmillaah....


SELAMAT DATANG ... ... ...

Kami melayani:
- Pemesanan tiket pesawat secara Online
- Menerima pendaftaran untuk menjadi agen penjualan tiket pesawat & pulsa elektrik

Selasa, 26 April 2011

Empat Maskapai RI Lolos "Blacklist" Eropa

 
JAKARTA, KOMPAS.com — Empat maskapai kargo Indonesia berhasil lolos dari embargo penerbangan ke wilayah Uni Eropa. Keempat maskapai itu telah diusulkan untuk lolos dari pelarangan penerbangan ke Eropa dalam sidang Dewan UE pada 5-8 April lalu.
Dalam official journal-nya, UE disebutkan telah mengeluarkan daftar perusahaan penerbangan yang termasuk terlarang untuk terbang ke dan di wilayah udara UE.
Dalam daftar terbaru yang dikeluarkan Otoritas Penerbangan Sipil UE tanggal 20 April 2011 sebagai hasil sidang bulan April 2011 itu, empat perusahaan penerbangan kargo Indonesia, yaitu PT Cardig, PT Air Maleo, Asia Link, dan Republik Express, sudah tidak tercantum lagi dalam daftar perusahaan penerbangan yang dilarang terbang.
"Dikeluarkannya ke empat perusahaan penerbangan kargo Indonesia tersebut merupakan hasil negosiasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan dengan Otoritas Penerbangan Sipil Uni Eropa," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Bambang Supriyadi Ervan di Jakarta, Kamis (21/4/2011).
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sebelum masa sidang bulan April 2011 telah melakukan negosiasi dengan Otoritas Penerbangan Sipil UE terkait dengan upaya mengeluarkan perusahaan penerbangan nasional Indonesia dari daftar larangan terbang UE.
Dalam negosiasi tersebut, Pemerintah Indonesia meminta agar empat perusahaan itu dikeluarkan dari daftar larangan terbang UE karena perusahaan penerbangan tersebut tidak ada kepentingan dengan UE, tidak beroperasi ke dan di wilayah udara UE dan tidak mengangkut kargo yang terkait dengan Eropa.
"Oleh karena itu, dikeluarkannya Cardig, Air Maleo, Asia Link, dan Republik Express bukan berarti perusahaan tersebut secara otomatis telah memenuhi standar keselamatan penerbangan Uni Eropa," jelas Bambang.
Berdasarkan daftar terbaru Otoritas Penerbangan Sipil UE, sudah 10 perusahaan penerbangan nasional yang dikeluarkan dari daftar larangan terbang UE, yaitu Garuda Indonesia, Airfast Indonesia, Mandala Airlines, Ekspres Transportasi Antabenua, Indonesia Air Asia, dan Metro Batavia yang dicabut larangan terbang karena telah memenuhi standar keselamatan Uni Eropa serta Cardig, Air Maleo, Asia Link, dan Republik Express karena tidak ada kepentingan dengan Uni Eropa.
Dijelaskannya, Kemhub berupaya untuk mengeluarkan perusahaan penerbangan nasional Indonesia dari daftar larangan terbang UE baik melalui mekanisme pemenuhan standar keselamatan penerbangan UE maupun melalui langkah-langkah negosiasi terkait dengan alasan lain seperti yang digunakan untuk Cardig, Air Maleo, Asia Link, dan Republik Express.
Pemerintah Indonesia selanjutnya akan mempersiapkan perusahaan penerbangan yang hendak dikeluarkan dari daftar larangan terbang pada Sidang Komisi UE bulan Juni 2011.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/04/22/09104454/Empat.Maskapai.RI.Lolos.Blacklist.Eropa

Kamis, 07 April 2011

Agar Anak Tak Bosan Saat Naik Pesawat

Kreativitas orangtua teruji saat menjalani liburan bersama keluarga, dengan anak-anak termasuk di dalamnya. Sesuai karakternya, anak-anak selalu ingin bermain dan beraktivitas. Tak jadi soal jika Anda tengah berada di lokasi wisata di alam terbuka. Namun bagaimana jika kondisinya Anda tengah berada dalam pesawat menuju destinasi liburan keluarga? Anda bisa menerapkan lima kegiatan sederhana di pesawat untuk mengusir rasa bosan pada anak.
1. Mendongeng
Anda tak perlu membawa buku dongeng saat melakukan perjalanan bersama keluarga, karena selain merepotkan, beban buku juga akan menyulitkan Anda. Alternatifnya, kreatif menciptakan buku dongeng praktis untuk perjalanan. Caranya, persiapkan guntingan berbagai bentuk, gambar binatang, figur, atau apapun yang menarik. Lalu siapkan beberapa karton berbentuk kotak untuk dijadikan storyboard. Nah, Anda bisa menciptakan dongeng dari potongan gambar ini dalam bentuk storyboard. Ajak Anak Anda untuk mengarang ceritanya sendiri dari permainan sederhana ini. 2. Membawa serta buku berisi aktivitas menyenangkan
Sekarang ini banyak buku yang lebih menekankan permainan, bukan sekadar bacaan. Seperti buku model pop-up yang banyak berisi gambar dan permainan berisi informasi menarik.    Membawa satu buku seperti ini dalam pesawat akan lebih memudahkan Anda, selain juga bisa mengusir rasa bosan pada anak.
3. Permainan 20 pertanyaan
Jika bawaan sudah terlalu merepotkan, Anda tak perlu memaksakan membawa buku. Anda bisa menciptakan permainan dari pertanyaan. Misalnya, pilih kata pesawat, lalu minta anak menyebutkan 20 hal yang terkait pesawat, seperti pilot, sayap, kabin, awan, langit, liburan, dan sebagainya. Anda bisa membantu anak memperkaya kosakata dengan permainan ini.
4. Permainan magnet
Permainan magnet cocok untuk anak-anak saat traveling dan aman dimainkan di pesawat. Apapun bentuknya, permainan magnet tak menyulitkan dimainkan di kendaraan karena tak mudah jatuh. Jika bosan, ganti permainan yang praktis seperti menggambar bentuk atau menuliskan kata berirama. Misalnya, Anda menuliskan kata pertama dan kedua dalam satu kalimat, lalu minta anak Anda menuliskan kata ketiga dengan irama yang sama seperti kata sebelumnya. Kreativitas Anda teruji dalam aktivitas yang menyenangkan bersama anak ini.
5. Permainan kartu
Saat ini banyak tersedia permainan kartu untuk anak-anak, bahkan belajar bahasa asing dengan kartu juga menyenangkan dengan banyak gambar menarik. Permainan kartu wajib Anda bawa dalam perjalanan untuk mengusir bosan di pesawat atau saat berkendara. Flash card juga menarik dan mendidik untuk anak.


http://www.infopenerbangan.com/ragam/3043-agar-anak-tak-bosan-saat-naik-pesawat.html

Merpati Tetap Tambah 7 Pesawat Boeing 737

>Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa penerbangan, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), berencana menambah pesawat tipe Boeing 737 seri klasik pada tahun ini. “Kami akan menambah sekitar tujuh pesawat tersebut pada tahun ini,” kata Direktur Utama Merpati Sardjono Jhony Tjitrokusumo, , Kamis (7/4).Sebelumnya, Kementerian Perhubungan RI meminta sejumlah maskapai penerbangan memeriksa kondisi pesawat Boeing 737 seri klasik yang dioperasikan. Instruksi tersebut muncul pasca terjadinya retakan pada atap pesawat tipe tersebut milik maskapai Southwest Airlines beberapa waktu lalu. Keretakan tersebut diduga dipicu oleh tekanan udara di kabin setelah ribuan kali lepas landas.

Insiden tersebut mendorong Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) meminta pemeriksaan pada pesawat tersebut. Pengumuman dari FAA tersebut berlaku bagi 175 pesawat di seluruh dunia, termasuk 80 pesawat yang berbasis di Amerika Serikat.

Walau ada permasalahan tersebut, Merpati belum berencana menunda penambahan pesawat. Menurut Jhony, kondisi pesawat tergantung pada perawatan yang dilakukan masing-masing maskapai. “Dilihat juga pesawat tersebut buatan tahun berapa. Apakah mereka juga sudah melakukan pemeriksaan rutin, dan lainnya,” kata Jhony.

Menurutnya, Indonesia memiliki regulasi jelas bagi maskapai yang mau melakukan pengadaan pesawat. Pesawat yang sudah berumur di atas 20 tahun tidak boleh dimasukkan ke Indonesia. Jika usia pesawat belum sampai 20 tahun, maka boleh dimasukkan dan dipakai hingga berusia 35 tahun.

Sementara, pesawat yang rencananya didatangkan Merpati rata-rata buatan tahun 1995, dan tergolong pesawat berumur muda di dunia penerbangan. Pesawat tersebut bertipe Boeing 737 Classic Series (300/400/500) dan diperoleh Merpati melalui sewa.

Pasca keluarnya instruksi dari Kementerian Perhubungan, Merpati juga langsung melakukan pemeriksaan terhadap pesawat Boeing 737 yang dimiliki perusahaan. Hingga saat ini, tercatat ada 11 pesawat Boeing 737 seri klasik yang dimiliki Merpati. Sebanyak 9 pesawat dioperasikan, dan 2 pesawat sedang 'grounded'. “Saat ini, beberapa pesawat sudah dilakukan pemeriksaan dan kami belum menemukan kerusakan,” kata Jhony.

http://infopenerbangan.com/berita/nasional/3091-merpati-tetap-tambah-7-pesawat-boeing-737-.html